Pada tanggal 3 April 2016 silam, terjadi gerhana matahari total yang hampir seluruh Nusantara dari sabang sampai merauke menyaksikan fenomena langka tersebut. Fenomena gerhana matahari total terakhir kali terjadi adalah sekitar tahun 1996/97.
Kejadian langka ini pun tak luput dari pandanganku.
Sehabis shalat subuh saya sudah duduk diatas gundukan pasir menghadap kearah matahari terbit.
Sekian lama saya terduduk, untuk menyaksikan dan mengamati proses terjadinya gerhana tersebut sampai beberapa menit sebelum tiba waktu sang surya menampakkan dirinya.
Sinar matahari memang lebih cerah dan terik dari biasanya. Pada saat matahari terbit kulit tubuhku seakan tertusuk sengatan-sengatan panas. Maklum Kota Makassar cuacanya memang sudah panas ditambah dengan proses gerhana matahari semakin panas saja. Gerah!
Nah pada saat bulan mulai menutupi(sejajar diantara matahari dan bumi) sekitar pukul 07.00, warga kost dimana saya tinggal dan warga sekitar mulai mempersiapkan alat-alat canggih untuk melihat langsung pergerakan bulan dan matahari tersebut.
Sedangkan saya dan teman-teman membuat teropong spektakuler. 😁
Dari bahan bahan yang sebelumnya tak pernah ada dalam fikiran para pengamat gerhana.
Kaleng rokok, lakbang, pisau dapur, dan sobekan-sobekan kardus adalah bahan-bahannya.
Kami pun merakit dan akhirnya…
Sim…salabimm….
Jadilah teropong dan kacamata gerhana matahari kami.
Hasil kerjanya lumayan.
Tapi semakin lama kita pandang, semakin sakitlah mata kita.
Hampir dua hari mata saya sakit akibat penemuan gila itu…
😁😂
ide nya kreatif ya
SukaDisukai oleh 1 orang
😁 kreatif sih ya emang kreatif..
Tapi mata saya sampai dua hari sakit trus.. 😂
SukaSuka
demi kreativitas tingkat dewa
SukaDisukai oleh 1 orang
Akhirnya tidak semua ide-ide kreatif itu bisa dijadikan sumber inspirasi positife. Kalo sekedar ngelawak masuk ovj atau stand up comedy mungkin masih bs diperhitungkan. 😭😁😂
SukaSuka